Peningkatan Kualitas dan Kompetensi dengan Metode Berkisah Dalam Kegiatan Pembelajaran

07 Januari 2018 16:10:19, Submit:Romando Sipayung, Dilihat: 2443x

Metode Berkisah merupakan suatu cara mengajar dengan cara meredaksikan kisah untuk menyampaikan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya  anak didik dapat mendengarkan dengan perhatian sekaligus memahami isi cerita. Dengan latar belakang tersebut, maka Program Studi PGPAUD Universitas Ngudi Waluyo bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pemuda Olah Raga Kabupaten Semarang menyelenggarakan "Diklat Manajemen Berkisah dan Karya Inovasi Pembelajaran" dengan sasaran para guru PAUD, TK dan Sekolah Dasar di wilayah Kabupaten Semarang, Kota Semarang dan Kabupaten Kendal pada Jum'at s/d Sabtu (5-6/01/2018) di Aula UNW.

Diadakannya diklat tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan salah satunya adalah dengan cara meningkatkan kualitas diri dengan metode berkisah dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu guru mampu membuat karya inovatif pembelajaran berupa Penelitian Tindakan Kelas atau sejenisnya. 

"Diadakannya pelatihan ini, maka akan tercipta guru yang berkualitas yang pastinya akan mencetak peserta didik yang berkualitas pula", demikian disampaikan oleh Ketua Program Studi PG PAUD UNW Syifa Fauziah, S.Pd.I., M.Pd.I di akhir kegiatan tersebut. "Diharapkan dengan tercetaknya guru yang berkualitas tersebut maka jumlah maupun kualitas karya ilmiah para guru tersebut juga akan meningkat" tambahnya. 

Diharapkan pada kegiatan Diklat yang menghadirkan pemateri Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbudpora, Taufiqur Rohman, S.Ag., M.Si, Konsultan PAUD Ari Prabowo dan Rektor UNW Prof. Dr., Subyantoro, M.Hum serta dihadiri oleh sekitar 290 peserta tersebut, para peserta pelatihan akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat serta mempunyai bekal yang cukup untuk menciptakan proses pembelajaran yang inspiratif, kreatif, inovatif serta menyenangkan bagi anak-anak didiknya dan kemudian mengimplementasikannya dalam Kegiatan Belajar Mengajar di Institusinya masing-masing.


 

Lampiran:

 


Kembali kehalaman sebelumnya   Print