STUNTING BUTUH PENANGANAN HOLISTIK |
19 Juni 2022 13:48:37, Submit:Romando Sipayung, Dilihat: 1465x |
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) di bawah koordinasi Lurah Salaman Mloyo, Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang. Kegiatan diselenggarakan di Balai Kelurahan Salaman Mloyo pada tanggal 18 Juni, diikuti oleh: Kader TP. PKK, Kader posyandu, Kel. UMKM, Ka. LPMK, Puskesmas, Kasi kesos kelurahan, Puskesmas, Lurah. Selain itu FKK juga mengundang Camat Semarang Barat, kepala Dinas Sosial dan tokoh masyarakat setempat. Menurut ketua FKK, Dian Cakrawati, SH.kegiatan ini merupakan kegiatan ke-2 dari serangkaian kegiatan yang telah direncanakan. Dian menyampaikan bahwa FKK dalam kegiatannya saat ini fokus pada penangan stunting, hal ini dipertegas oleh lurah Salaman Mloyo, Retno Setyaningsih, SH, bahwa saat ini FKK sedang menangani 2 balita stunting secara intensif. Kegiatan ini diselenggarakan dengan mengundang narasumber Dr. Sugeng Maryanto, M. Kes., ketua LPPM Universitas Ngudi Waluyo, dengan mengusung tema “Pembuatan formula modisco III sebagai PMT tinggi energi untuk penanganan stunting”. Sugeng menyampaikan bahwa, stunting membutuhkan penanganan secara holistik, karena penyebab stunting bersifat multifaktor, oleh karena itu diperlukan penanganan lintas bidang. Stunting umumnya dialami oleh anak dari keluarga yang secara ekonomi orang tua tidak/kurang mampu dan sosio-akademik kurang baik. Bertolak dari kondisi seperti ini, maka perlu adanya penambahan pengetahuan khususnya tentang gizi dan keterampilan tentang penyediaan makanan bergizi, khususnya pemenuhan gizi pada anak yang mengalami stunting. Sesuai dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh FKK, maka Sugeng menyampaikan dua jenis kegiatan, yakni Pendidikan Gizi tentang makanan untuk penanganan stunting dan pemberian keterampilan kepada Kader Kesehatan/Gizi tentang pembuatan PMT berenergi tinggi berupa formula modisco sari kedelai. Dua kegiatan ini didukung oleh dosen, asisten laboratorium dan mahasiswa Prodi S1 Gizi UNW. Tujuan pemberian pengetahuan dan keterampilan ini untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi keluarga secara mandiri di Kelurahan Salaman Mloyo. Dalam penutupan kegiatan ini Sugeng menghimbau kepada OPD terkait di kota Semarang untuk mendukung kegiatan serupa dalam menangani anak stunting khususnya di wilayah yang ditemukan kasus tersebut. |
|