Teladan Sujono Djono Untuk Universitas Ngudi Waluyo

08 Agustus 2019 09:44:55, Submit:Romando Sipayung, Dilihat: 1458x

Semangat dan keikhlasan perjuangan Sujono Djono semasa hidupnya untuk Indonesia patut menjadi teladan bagi generasi muda. Perjuangan tanpa pamrih dan cita-cita luhur salah satu putra terbaik bangsa yang berasal dari Jawa Tengah tersebut, harus kita lanjutkan dan wujudkan. Pesan itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Jateng Sri Puryono KS usai menghadiri pemakaman abu jenazah veteran Sujono Djono yang juga merupakan pengarang sekaligus pelaku dalam buku berjudul "Rp50 Keliling Dunia" di Dusun Karanganyar, Desa Mojotengah, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Rabu (7/8/2019). 

Almarhum sendiri adalah teladan bagi civitas akademika Universitas Ngudi Waluyo. Almarhum selama hidupnya telah memberi inspirasi dan motivasi bagi seluruh civitas akademika UNW untuk senantiasa memupuk semangat kebangsaan dan kebhinekaan dalam pelaksanaan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

Sujono Djono (91 tahun) merupakan warga asli Temanggung, meninggal karena sakit pada 30 Januari 2019 di Amerika Serikat. Jenazah yang telah diperabukan tersebut dimakamkan di pemakaman umum Dusun Karanganyar, Desa Mojotengah, Kecamatan Kedu, Temanggung, Rabu (7/8/2019 sekitar pukul 14.15 WIB. Peraih Bintang Kartika Eka Paksi Nararya tersebut dikenal sebagai veteran sejati, meninggalkan satu orang istri dan seorang anak. Dia dikenal karena bersama dua orang rekannya, diberi tugas oleh Presiden pertama RI Ir. Soekarno untuk berkeliling dunia . Dengan hanya berbekal uang Rp. 50,- dan beberapa koper berisi alat musik khas Indonesia dan foto-foto keindahan Indonesia, mereka nekat mengelilingi dunia dan mengenalkan Indonesia di mata dunia Internasional. Perjuangan tanpa pamrih beliau menginspirasi Civitas Akademika UNW untuk mengisi kemerdekaan ini untuk terus membangun Indonesia di bidang pendidikan demi kemajuan dan kejayaan NKRI. 

 
 


Kembali kehalaman sebelumnya   Print