UNW LAUNCHING PRODI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER

14 September 2023 00:18:42, Submit:Romando Sipayung, Dilihat: 2384x

Universitas Ngudi Waluyo (UNW) dengan bangga meluncurkan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) dan Laboratorium OSCE dalam sebuah acara yang dihadiri oleh sejumlah tamu undangan dalam bidang farmasi. Acara ini menandai langkah penting UNW dalam meningkatkan kualitas pendidikan di bidang farmasi di Indonesia.

Dalam upacara peluncuran yang digelar dengan meriah, PSPPA UNW mengumumkan pembukaan pendaftaran untuk angkatan pertama mahasiswa baru. Acara ini dihadiri oleh jajaran Yayasan Ngudi Waluyo, pejabat rektorat UNW, para alumni, serta tamu undangan eksternal seperti pengurus Perhimpunan Apoteker Indonesia (PD IAI) Jawa Tengah dan perwakilan dari instalasi farmasi rumah sakit terkemuka.

Acara dimulai dengan serangkaian ritual simbolis, termasuk pembukaan tirai dan pemotongan tumpeng oleh Rektor UNW. Tumpeng yang dipotong kemudian diserahkan kepada Ketua Program Studi PSPPA, yaitu Istianatus Sunnah, S.Farm., M.Sc., Apt., sebagai tanda resmi peluncuran program ini.

Dalam pidatonya, Rektor UNW, Prof. Dr. Subyantoro menyampaikan pentingnya program pendidikan profesi apoteker ini dalam mendukung pengembangan bidang farmasi di Indonesia. Beliau menyebutkan bahwa angkatan pertama PSPPA akan menerima 20 mahasiswa baru dengan tujuan memberikan pelayanan awal yang baik dan berkualitas kepada masyarakat.

Proses perkuliahan di Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker UNW dijadwalkan akan dimulai pada bulan Oktober 2023. Dengan didukung oleh tenaga pengajar dan fasilitas laboratorium OSCE yang modern, PSPPA UNW bertekad untuk menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia farmasi dengan pengetahuan dan keterampilan yang unggul.

Peluncuran Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker dan Laboratorium OSCE ini merupakan tonggak bersejarah bagi Universitas Ngudi Waluyo dalam menjalani misi pendidikan dan kontribusi nyata dalam pengembangan profesi apoteker di Indonesia.

 
 


Kembali kehalaman sebelumnya   Print