Warga Sugihan Antusias Ikuti Penyuluhan Pemanfaatan Toga Oleh Mahasiswa KKN UNW |
23 Agustus 2019 12:52:37, Submit:Romando Sipayung, Dilihat: 1937x |
Tim KKN Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran kerja lapangan di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang memberikan penyuluhan Tanaman Obat Keluarga (Toga) di gedung PKK Desa Sugihan, Jumat (23/8/2019). Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Sugihan, Kepala BPD Sugihan, Ketua PKK, Bidan Sugihan dan sekitar kurang lebih 50 peserta sosialisasi , turut serta dosen pembimbing lapangan dari UNW yakni Sri Wahyuni, S.KM., M.Kes. “Penyuluhan membahas manfaat serta pentingnya Tanaman Toga. Pemanfaatan Tanaman toga, selain dapat bermanfaat bagi pengobatan mandiri juga dapat menjadi sumber penghasilan keluarga,” ujar perwakilan kelompok KKN Desa Sugihan, Yeni Krisma Dewi. Menurutnya kegiatan diikuti dengan antusias ibu-ibu PKK dan masyarakat sekitar, yang terlihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan warga. “Kegiatan dibagi menjadi dua sesi, yaitu penyuluhan terlebih dahulu yang kemudian akan disusul oleh penanaman tanaman Toga di beberapa dusun di desa Sugihan,” jelasnya. Setelah pemaparan materi, lanjut Yeni, tim KKN Desa Sugihan mendemonstrasikan cara pembuatan minuman herbal dari tanaman toga yaitu Tufluk berupa teh herbal untuk pengobatan flu dan batuk. Kepala Desa Sugihan, Sumadi A.Ma.Pd saat memberikan sambutan penyuluhan mengatakan, untuk mengurangi pengeluaran keluarga karena kebutuhan membeli obat, bisa memanfaatkan pekarangan dengan tanaman yang berfungsi sebagai obat.“Tanaman Toga menjadi upaya pertolongan pertama sebelum ke bidan atau layanan kesehatan. Tentunya dapat menekan pengeluaran pengeluaran sekaligus bisa dikembangkan untuk peningkatan pendapatan keluarga,” ujarnya. Sri Wahyuni S.KM., M.Kes selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN Universitas Ngudi Waluyo mengatakan penyuluhan diharapkan dapat menyadarkan dan meningkatkan minat masyarakat terhadap pentingnya menaman taga di sekitar rumah.Meski demikian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan tanaman herbal. Meskipun toga bukan obat kimiawi namun penggunaan harus berdasarkan komposisi dan dosis yang dianjurkan. “Penggunaan tanaman herbal untuk obat harus memperhatikan komposisi dan dosis yang dianjurkan, dalam artian tidak berlebihan karena ingin cepat sembuh atau ingin segera dapat manfaatnya,” jelasnya. |
|