Workshop Bahan Ajar Fakultas Keperawatan UNW |
20 Agustus 2020 10:53:34, Submit:Romando Sipayung, Dilihat: 1456x |
Universitas Ngudi Waluyo mengadakan Workshop Bahan Ajar Fakultas Keperawatan pada Selasa-Rabu(18-19 Agustus 2020)Ruang Sidang gedung E Lantai 1. Workshop dihadiri oleh seluruh dosen keperawatan Universitas Ngudi Waluyo serta narasumber yaitu Kustiyono, SE.,M.Kom,AK selaku Wakil Rektor 1 Universitas Ngudi Waluyo. Acara dibuka dengan sambutan oleh Rosalina,S.Kp.,M.Kes selaku Dekan Keperawatan UNW. Dia menjelaskan kondisi pandemi saat ini mengharuskan pembelajaran jarak jauh semester lalu kita belum siap daring dengan media yang ada, dan pembelajaran ini harus diperpanjang. "Harapannya untuk pembelajaran 2020/2021 kita semua lebih siap menggunakan media pembelajaran/ bahan ajar yang sesuai dengan metode pembelajaran jarak jauh sehingga medianya menarik akan memudahkan mahasiswa memahami materu yang akan diajarkan sehingga hak mahasiswa terpenuhi dengan hal ini menjadi lebih menarik mahasiswa paham dengan materi yang diajarkan. Harapannya kegiatan 2 hari ini dapat menghasilkan media pembelajaran yang lebih baik untuk kepentingan mahasiswa kita semua", ujarnya. Dilanjutkan pemateri oleh Wakil Rektor 1 yang menjelaskan pembuatan tentang media pembelajaran menggunakan aplikasi sederhana yaitu campasia. "Bapak-ibu menyediakan PPT dan nanti akan dicopykan file Campasia untuk membuat video media pembelajaran yang mudah dan sederhana", ujarnya. Dosen Keperawatan Heni Purwaningsih, S.Kep.,Ns., M.Kep mengimbuhkan penjelasan soal workshop ini bahwa Media ini digunakan untuk mengurangi kebosanan mahasiswa dan lebih interaktif dan menarik sehingga mahasiswa lebih tertarik dengan teori yang disampaikan. Di hari kedua, workshop menghadirkan Narasumber Prof.Dr.Subyantoro, M.Hum selaku Rektor Universitas Ngudi Waluyo serta dosen-dosen Ilmu Keperawatan UNW . Materi pembuatan bahan ajar terkait bagaimana bisa membedakan bahan ajar, modul, sama buku teks. Implementasinya membuat bahan ajar yang diaplikasikan ke mahasiswa. Apalagi saat pandemi ini bisa secara luring dan daring sehingga mahasiswa lebih jelas seolah pada saat pembelajaran lewat modul membersamai mahasiswa diharapkan bisa jelas ada komunikasi antara dosen dan mahasiswa. Menurut Rektor UNW, outputnya dari workshop ini harus jadi sehingga setelah materi materi ini kita dituntut pembuatan modul untuk diaplikasikan di semester ini. Inikan Urgent daring dan luring kalo bisa diaplikasikan di semester ganjil. Kendalanya ada di internet, diperlukan adanya identifikasi mahasiswa kita. Salah satu dosen Keperawatan Eka Adimayanti, S.Kep.,Ns.M.Kep menjelaskan Kalau misal ada kesulitan untuk koreksi apa yang kita kasih ke mahasiswa ada kendalanya dan nanti kita sampaikan ke pimpinan biasanya ada subsidi untuk mahasiswa. Ia berpesan dengan adanya workshop Harapannya untuk Universitas meningkatkan kualitas SDM bisa secara teknologi bisa mengikuti."Mau tidak mau kita mengikuti Iptek kita dituntut harus bisa", Pungkasnya. Penjelasan dari Narasumber Rektor UNW Modul adalah bahan ajar punya karakteristik yang khas, modul sesungguhnya tidak perlu kehadiran dosen berkaitan dengan hal itu pilihan-pilihan kata dengan calon pembaca harus khas dan unik. Pembaca secara psikologis ada dosennya, dibuku ajar boleh evaluasi tapi tidak boleh ada kunci jwban kalo modul harus ada kunci jwban. Di Bagian depan modul ada petunjuk penggunaan modul. Modul digunakan mahasiswa untuk pembelajaran mandiri kedisiplinan, kemandirian. Modul memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan dan kecepatan masing", pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien, pencapaian kriteria ketuntasan minimal suatu kompetensi mata kuliah lebih terjamin. Modul lebih berat daripada buku ajar. "Modul yang ditulis diharapkan mencapai capaian pembelajaran. Modul itu bentuk tertulis karena prinsip nya sama seperti perkuliahan, kehadiran bpk/ ibu diganti modul assesmentnya tetap bapak/ibu yang melayani mahasiswa satu persatu. Mahasiswa tidak bergantung pada pihak lain dan bahan lain. Kecukupan bahannya untuk mahasiswa", Ungkap Rektor UNW. Modul butuh tingkat adaptasi yg baik, modul yang baik ada proses peninjauan paling tidak 3 tahun. Modul akan ternilai bagus ketika pembaca merasa ada kehadiran kita sebagai penulisnya sehingga menunjang pencapaian. Pelatihan fungsinya untuk memperdalam penguasaan materi. Penjelasan mengenai modul, tata cara belajar, penggunaan nya, di modul hrs didampingi tutor dari mahasiswa yg lebih senior bisa tapi tutor harus membaca modul saja. Rektor UNW mengimbuhkan untuk menghasilkan modul yang berkualitas dan layak ditampilkan di fakultas kalau di produksi bagus mengapa tidak untuk pengembangan kompetensi. |
|